Senin, 02 Maret 2009

Antara yang hak dan yang Bathil

Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun, 25-10-2008
Adanya benturan dan saling menolak antara yang hak dan yang bathil merupakan salah satu dari sunnatullah dan undang-undang-Nya yang tidak pernah berubah dan tidak pernah berganti.. sebagaimana firman Allah:
كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاءً وَأَمَّا مَا يَنْفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللَّهُ الأَمْثَالَ
“Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Ar-Ra’ad:17)
Dan diantara fenomena dari rahmat Allah adalah bahwa pertentangan ini akan tampak di tengahnya kebenaran dan akan terus menguat, oleh karenanya hakikat kebenaran tersebut semakin tinggi dan mulia. Allah berfirman :
وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الأَرْضُ
“Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini”. (Al-Baqoroh:251)
Dan Allah memerintahkan kepada pecinta kebenaran untuk berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa dan juga dengan berbagai sarana yang dapat digunakan untuk berjihad, sehingga mampu menolak kebatilan dan para pengusungnya; dan oleh karena itu pula kalimat Allah (agama Allah) akan menjadi tinggi dan mulia sementara jargon orang-orang kafir menjadi rendah dan hina. Allah berfirman:
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (At-Taubah:41)
Hal yang sangat urgen difahami adalah bahwa sunnatullah dalam melakukan penentangan dan perlawanan terhadap kezhaliman membutuhkan orang yang siap melakukannya dengan baik yang berada di dalam tubuh umat yang memahami akan tanggungjawabnya dan memahami haknya dalam kehidupan yang merdeka dan mulia, dan berusaha dengan berbagai sarana untuk mewujudkan itu semua, sehingga Allah melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Allah berfirman:
بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ
“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, Maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)”. (Al-Anbiya:18)
Dan para thughat juga telah banyak melakukan makar terhadap Islam dan umat Islam dan merancang strategi jahat dan keji :
وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ
“Dan Sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya”. (Ibrahim:46)
Bahkan perbuatan makar ini tidak hanya terbatas pada musuh Islam yang berasal dari negara-negara Barat saja; namun makar dan permusuhan tersebut juga dilakukan oleh orang Islam, yang datang dari para pemimpin dan para penguasa umat Islam itu sendiri; Allah SWT berfirman:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلاَّ بِأَنفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Dan Demikianlah Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka melakukan tipu daya dalam negeri itu. dan mereka tidak memperdayakan melainkan dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya”. (Al-An’am:123)
Jadi para pelaku kejahatan dan para thughatnya adalah para pembesar dan penguasa Islam saat ini. Dan hal itu terjadi adalah karena kelalaian para pecinta kebenaran, kelemahan, perpecahan dan kebodohan mereka akan adanya sunnah tadafu’ (sunnah perlawanan) dan perilaku acuh mereka terhadap hal-hal yang terkait dengannya; sehingga memudahkan para pelaku kebatilan berkuasa dan menjadikan diri mereka sebagai penguasa.
Karena itu, kebenaran harus memiliki kekuatan yang dapat melindungi dan mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi kezhaliman; jika kekuatan tersebut tidak ada maka akan muncul kekuatan batil dan tampil orang-orang jahat.
Dan para pelaku makar dan jahat selalu menggunakan berbagai sarana perbuatan makarnya; baik dengan membunuh, menangkap dan memenjarakan, dan mengisolir. Dan jika mereka memiliki berbagai sarana materi dan inmateri yang dapat mewujudkan misi dan tujuan mereka; maka bagi rakyat dan bangsa -pada hakikatnya- memiliki potensi dan kekuatan yang besar sehingga dengannya mampu melakukan apa yang mereka inginkan, dan berpartisipasi dalam merekayasa kehidupan dan menentukan masa depan.
Dan Allah telah menentukan dan menjanjikan bahwa agama-Nya pasti akan menang, dan bagi kaum muslimin akan diberikan tamkin (kedudukan) oleh-Nya, sementara orang-orang musyrik pasti akan terkalahkan dan binasa, karena itulah Allah berfirman untuk mereka:
ذلك وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ
“Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain”. (Muhammad:4)
Namun, harus difahami pula, harus ada sebab atau usaha dalam mengalahkan para pelaku kejahatan dan meraih tamkin untuk agama Allah, walaupun, jika hal tersebut sudah ditakdikan dan ditetapkan dari sisi Allah, dan Allah memiliki kemampuan untuk memberikan kemenangan pada kebenaran tanpa perangkat yang dimiliki manusia, karena Allah yang mengatakan pada setiap sesuatu yang dinginkan “Jadilah, maka pasti terjadi”, namun ini berhubungan dengan Kehendak Allah dan demikianlah ia terus berjalan sesuai dengan sunnah-Nya.
Bahwa Allah SWT menjadikan tamkin dalam kehidupan selalu dengan adanya usaha dari manusia dan potensi manusia yang berjalan sesuai dengan sunnah robaniyah dan undang-undang-Nya yang tidak pernah berubah dan berganti. Maka dari itu, bagi siapa yang menghadirkan usaha dan kerja yang benar dan tunduk pada sunnah Allah, pasti akan sampai padanya sesuai dengan kadar usahanya.
Kepada anak-anakku kami sampaikan:
Bahwa keimanan, keikhlasan, semangat dan kerja merupakan karakter dari seorang pemuda, dan dari sinilah para pemuda pada masa dahulu dan sekarang pada setiap generasi dan umat menjadi tumpuan dan harapan kebangkitan, dari setiap kebangkitan ada rahasia kekuatannya, dan dari setiap fikrah ada pembawa benderanya :
إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ ءامَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Al-Kahfi:13)
Wahai para pemuda…
Sebagian orang ditengah masyarakat kita memberikan pengajaran tentang etika terhadap orang tua walaupun kedudukan mereka begitu rendah, dan mereka menganggap saling merendah adalah adab, saling merunduk adalah kelembutan, saling bercengkrama adalah kefasihan, meninggalkan yang hak adalah toleransi, menerima penghinaan adalah tawadhu, ridha dengan kezhaliman adalah ketaatan, melawannya adalah kehancuran, dan kebebasan berbicara adalah penjerumusan.
Namun kalian adalah generasi yang telah Allah berikan perlindungan dari kejahatan, karena itu kami berharap dari kalian untuk bergerak pada selain itu, sehingga mampu mengetahui kemampuan jiwa kalian dan menghormatinya; kalian adalah seperti yang dikatakan oleh imam Al-Banna: “Kalian bukanlah orang yang paling lemah dari orang sebelum kalian; yaitu orang yang telah Allah berikan kepada mereka manhaj ini; karena itulah jangan kalian merasa hina dan merasa lemah, dan letakkanlah dihadapan kalian firman Allah SWT:
الَّذِينَ قَالَ لَهُمْ النَّاسُ إِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَانًا وَقَالُوا حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”. (Ali Imran:173)
Dan persiapkanlah untuk itu semua dengan iman yang tidak pernah tergoyahkan, kerja yang kenal kata henti, tsiqah kepada Allah yang tidak kenal kata lemah, serta ruh-ruh yang memberikan kebahagiaan pada saat bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan syahid di jalan-Nya.
Kepada Para Ulama, kami sampaikan:
Bahwa kalian adalah pewaris para nabi, dan pembawa bendera kebenaran; karena itu bergabunglah dalam barisan pasukan perlawanan untuk melawan para thughat seperti yang telah dilakukan oleh rasul kalian, yang telah berani berhadapan dengan thughat sehingga mendapatkan siksaan dan celaan seperti yang kalian dapatkan. Dan jadilah sebaik-baik orang pada masa sekarang untuk menjadi sebaik-baik salaf dalam kafilah yang penuh berkah bersama para ulama; yang mengangkat bendera umat dengan tinggi; sehingga diantara mereka ada yang menemui ajalnya, dan diantara mereka ada yang dipenjara, namun itu semua tidak membuat mereka gentar dan lemah terhadap pendirian mereka.
Kepada bangsa dan umat Islam kami sampaikan:
Bahwa perubahan yang diidamkan umat adalah bagaimana mampu menghadapi dan melawan para thughat dimuka bumi ini, walaupun hal tersebut tidak mungkin dapat terealisir tanpa adanya jihad dan perlawanan; karena itu kekuatan secara zhahir dan bathin berada ditangan kekuatan jahat, yang bekerja siang dan malam untuk mematikan suara Islam dengan berbagai macam cara dan sarana, dan cara menghadapi kezhaliman sangat membutuhkan –dan sebelum sesuatunya- akan tarbiyah jihadiyah yang dapat menelurkan sekelompok orang para mujahidun; yang mencintai kematian sebagaimana sebagian manusia mencintai kehidupan, menunaikan kewajiban untuk Rabnya, jiwanya dan negaranya dengan kerja yang sungguh-sungguh dan sabar dan tanpa ada berlebihan di dalamnya dan dengan semangat yang tinggi dan kerja keras pantang lelah.
Bangsa yang hidup adalah bangsa yang mau menghadapi thughat dan mengambil hak-haknya secara benar; walaupun hak yang harus diambil tidak akan diberikan begitu saja. Dan kita tidak pernah mendapatkan sepanjang sejarahnya, bahwa para thughat tidak akan sudi dan mau memberikan kepada bangsanya hak-haknya tanpa adanya perlawanan dari mereka.
Akhirnya…
Pada hakikatnya, tindakan melawan para thughat dan meraih kemenangan untuk agama Allah bukanlah perkara yang mudah; namun juga bukan perkara mustahil; karena itu sekalipun ada rasa sempit yang sangat dan perang yang terus menerus yang dilakukan oleh umat Islam dan para pengikutnya, namun kita semua melihat ada peningkatan persatuan dan penerimaan atasnya serta persiapan untuk berkorban di jalan-Nya. Demikianlah, kekuatan Imperium jahat telah sirna, impian orang-orang yahudi telah pudar, sedangkan kita tetap tisqoh terhadap janji Allah.. bahwa bumi diwariskan untuk hamba-hamba-Nya yang shalih, dan hal tersebut bukanlah mimpi dan angan-angan belaka, namun merupakan bagian dari tsiqah kepada Allah dan yakin dengan janji-Nya
وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman”. (Ar-Ruum:47)
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُؤمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran:139)
إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
“Sesungguhnya Allah akan menyampaikan urusannya dan Allah telah menjadikan itu semua sebagai ketentuan dan sesuai dengan ukurannya”. (At-Thalaq:3)
Shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabatnya.
Dan segala puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam.

Doa dan Air Mata untuk Palestina

Ya Allah, Ya Tuhan kami.
Di hadapan-Mu kami akan mengadu
Di hadapan-Mu kami akan mengeluh
Menumpahkan segala gundah gulana hati kami
Mencairkan gumpalan kecewa di hati kami
Meski kami tahu, betapa banyak kami berlumur dosa kepada-Mu.
Tapi Ya Allah,
Kami tidak rela, kami tidak sudi, kami marah
Jika saudara kami dihinakan oleh tangan-tangan kotor kafir imperialis

Ya Allah, Ya Tuhan kami.
Tapi kami lemah, kami semua tak memiliki kekuatan untuk melawan mereka
Kami tak berdaya di hadapan jet-jet tempur kafir imperalis AS dan sekutunya
Ketika ratusan ledakan dahsyat mengguncang Gaza Palestina
kami hanya mampu menelan ludah
Jawaban dari semua itu hanya air mata kesedihan
Kami tak bisa berbuat banyak Ya Allah, untuk mengusir serdadu-serdadu setan itu
Kami tak kuasa melawan kekuatan angkara murka musuh-musuh kami.

Ya Allah, Ya Tuhan kami,
Kami hanya percaya kepada-Mu. Hanya kepada-Mu
Itu sebabnya, di saat kami lemah dan tak berdaya seperti ini
Di saat hati-hati kami yang kadang gemetar menyaksikan ratusan bom dijatuhkan di atas tanah kelahiran para ulama
Di atas bumi yang pernah menjadi bagian dari kejayaan Islam di masa lalu
Tolonglah saudara kami yang tengah dihina, Ya Allah.
Kami muak, kami benci, atas kebiadaban serdadu-serdadu Amerika dan sekutunya
Mereka menikmati kebrutalannya Ya Allah
Mereka seperti menemukan sebuah permainan yang mengasyikan
Lewat jet-jet tempur yang menghujani Baghdad dengan bom
dengan tank yang siap melibas siapa saja di depannya
dan ribuan serdadu bersenjata canggih yang dipandu satelit
Sayangnya, kami cuma bisa menyaksikan dengan segala galau di hati kami
Kami tetap tak bisa apa-apa untuk melawan mereka
Kami lemah dan tak berdaya

Ya Allah, Ya Tuhan kami.
Itu sebabnya, sebagai wujud cinta kami kepada saudara kami di sana
Tolonglah saudara kami di Gaza Palestina, Ya Allah.
Mereka sedang dihina, mereka sedang diinjak-injak kehormatannya
mereka sedang disayat-sayat dengan pisau kedzaliman
oleh musuh-musuh kami, musuh agama ini, dan musuh-Mu
Tancapkan keberanian di hati rakyat Gaza Palestina
Agar mereka mampu melawan kesombongan kafir imperalis itu
Kristalkan ketakwaan saudara-saudara kami di Gaza Palestina
Agar mereka tetap memiliki kekuatan yang akan mengalahkan musuh-Mu

Kami percaya kepada-Mu, dan hanya kepada-Mu, Ya Allah
Di saat lemah seperti ini
Di saat kami hanya mampu menyaksikan pembantaian itu di layar kaca
Kami marah, kami kecewa, kami geram, itu yang kami bisa
Di saat seperti inilah,
Kami panjatkan doa kepada-Mu
Dan kami yakin, doa adalah senjata dan kekuatan kami

Ya Allah.
Tak ada kata damai untuk AS dan sekutunya yang tengah berpesta darah di sana
Hancurkan Amerika dan sekutunya dengan tangan-tangan mereka sendiri, Ya Allah.
Hancurkan mereka dari jalan yang tak mereka sangka
Luluh-lantakan kesombongan mereka dari jalan yang tak mereka duga
Kirimkan bala tentara-Mu seperti Ababil menggulung pasukan Abrahah
Kirimkan pasukan-Mu seperti yang telah membuat bala tentara Abu Jahal terhina total di Badar
Kirimkan serdadu-Mu seperti yang telah membuat serdadu Soviet putus asa di
Afghanistan
Kami memohon kepada-Mu dengan segala kerendahan hati
Karena kami mencintai Islam dan kaum muslimin.

Ya Allah, Ya Tuhan kami
Kami sadar, bahwa penderitaan ini bukan hanya milik rakyat Gaza Palestina Kami tahu,
Palestina masih membara, Kashmir tetap bergolak
dan di belahan dunia lain saudara-saudara kami terhina dan menderita
Itu sebabnya, berilah kekuatan kepada kami semua
Tancapkan keberanian di dada-dada kami
Agar kami mampu untuk berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah
Negara yang akan melindungi kami
Sebagaimana Rasulullah saw. mengusir kaum Yahudi dari Khaibar
saat mereka melakukan makar jahat kepada kaum muslimin
Kristalkan ketakwan di hati kami
Agar kami mampu untuk berjuang menegakkan Khilafah Islamiyah
Negara yang akan melindungi kami
Sebagaimana al-Mu'tashim mengirim ratusan ribu tentaranya
ketika membela kehormatan seorang muslimah yang dilecehkan pejabat Romawi

Ya Allah, Ya Tuhan kami
Satukan hati kami
Satukan gerak langkah kami
Agar orang-orang kafir gentar dengan kekuatan yang kami miliki
Ya Allah..
Hanya doa dan air mata yang selalu menemami kegalauan hati kami
Hanya ini yang bisa kami sampaikan kepada-Mu saat ini...
Allahu Akbar!"
-----------------------------------

--
Rasulullah saw. bersabda: "Perumpamaan kaum mukmin dalam hal kasih sayang,
cinta kasih dan pembelaannya bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota
tubuhnya merasa sakit (menderita), maka (hal itu) akan menjalar ke
anggota-anggota tubuh lainnya dengan rasa demam dan panas." (HR. Bukhari dan Muslim)

Daftar Blog Saya

Pengikut